Relawan Perpustakaan UMSU x Kampung Outbound

Lama nggak cerita-cerita tentang organisasiku.

Relawan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, atau yang kami singkat dengan Relpus UMSU. Kemarin baru saja menjalin kerja sama dengan Kampung Outbound yang akan memberikan pengajaran gratis bagi anak-anak yang berada di kawasan desa Hulu.

Kok bisa Relpus UMSU menjalin kerja sama dengan Kampung Outbound?
Kok bisa mau memberikan pengajaran gratis?
Kok bisa main-mainnya sampai Kampung Outbound Pancur Batu?
Lah kok gitu.. kok gini? Kok…

Oke, disini semuanya akan terjawab.. Insyallah.

Relawan Perpustakaan dan Kampung Outbound

Relawan Perpustakaan UMSU x Kampung Outbound

Untuk kerja samanya sendiri sudah dibicarakan dari beberapa bulan yang lalu. Namun, baru kemarin tepat pada tanggal 25 Maret 2021 terwujudkan. Mengapa bisa begitu?

Pada awalnya kami Relawan Perpustakaan UMSU mengadakan Inisiasi di Kampung Outbound. Inisiasi adalah kegiatan pengkaderan atau bisa dibilang sebagai makrabnya Relpus UMSU buat adik-adik yang baru saja lolos seleksi pendaftaran.

Setelah itu, entah mengapa seiring berjalannya kegiatan kami disana. Mereka (pengelola) tertarik dengan kami yang bernamakan Relawan Perpustakaan. Yang mana menggaungkan dan menanamkan pentingnya budaya literasi.

Nah.. disela-sela kegiatan terjadilah diskusi yang tak direncanakan bersama pengelola Kampung Outbound untuk membicarakan kerja sama ini. Mereka meminta kami untuk memberikan tenaga pengajar untuk anak-anak di kawasan desa Hulu. Bahwasanya mereka ingin kami meningkatkan pendidikan yang ada di desa tersebut.

Wah.. ada angin apa ini? tiba-tiba ada yang minta kerja sama dengan kami (begitu pikir kami para pengurus). Karena satu dan lain hal.. kami meminta waktu untuk memikirkannya. Dan baru kemarin kerja sama ini terlaksana.

Sambutan hangat dari beberapa pihak

Alhamdulillah, ceremonial kerja sama kami berjalan lancar yang disambut hangat Pak M. Azhim Bakrie selaku Founder Kampung Outbound. Serta didukung penuh oleh beberapa pihak, seperti pemerintahan desa Hulu, Koramil 14/PB, Kepala Dusun, Duta Pendidikan Sumut 2020, dan masyarakat yang ikut hadir dalam acara ini.

Nggak nyangka sih bisa menjadi bagian dari pencerdas bangsa. Apalagi kita ketahui pendidikan adalah suatu hal yang krusial. Pendidikan adalah kunci dari kesuksesan dan kemajuan suatu bangsa dan Negara. Dengan senang hati kami sebagai Relawan Perpustakaan UMSU ikut andil dalam mewujudkan tujuan mulia ini. Kami beri nama kegiatan ini dengan SEMERU (sekolah mengajar relpus umsu).

Memang untuk pendidikan sendiri pasti kurang lebih sudah dapat terpenuhi di persekolahan. Tapi kita nggak bisa menjamin setiap anak dapat terpenuhi hasrat pendidikannya; pengetahuannya. Dan disini kami hadir dengan program ini, untuk memenuhi hasrat tersebut.

Berkaca pada pendidikan saat ini. Kegiatan belajar mengajar sedang pasif berjalan hanya bermodalkan handphone dan jaringan. Sekolah yang biasanya aktif terkendala karena pandemi yang tidak berangsur membaik dari tahun lalu. Membuat pendidikan buat anak-anak di desa Hulu ini sendiri menjadi kurang efektif.

Kami akan membawa pendidikan yang berbeda dari yang diterapkan oleh sekolah. Dalam artian, kami akan membuat pendidikan ini menarik buat setiap anak. Membuatnya tidak monoton dan mengubah mindset anak-anak desa Hulu bahwasanya pendidikan itu sangatlah penting.. apalagi sejak dini. Kita harus membuka mata.. haus akan pendidikan. Bahwasanya apa yang kita tau sekarang belum tentu orang lain tau. Bisa saja orang lain memiliki pengetahuan yang lebih atau juga kurang.

Karena aku merasakannya sendiri.. bahwasanya dulu pendidikan ku itu kurang. Bukan maksud menjelekkan sekolah ku dulu. Tapi memang benar kurang. Wawasan yang aku punya dulu dengan sekarang itu berbeda.. Insyaallah. Karena dulu kehidupan pendidikan ku itu monoton hanya mengetahui apa yang diajarkan guru di sekolah. Aku nggak tau bahwasanya masih banyak ilmu yang dapat kita pelajari diluar sana. Yang mana dari skala 1 sampai sepuluh, pendidikan ku dulu masih ada di nomor 1. Eh di nomor 3 lah ada perkembangan dikit hehehe.

Aku tertinggal gitu.. karena apa? Karena pendidikan yang diajarkan di kampungku itu nggak mendukung. Dalam artian nggada fasilitator untuk membuka lebih pengetahuanku. Aku berpikir pendidikan itu sebatas sekotak kecil sekolah ku. Tidak berpikir bahwasanya diluar sana masih banyak yang belum ku hadapi.

Baiklah, mungkin itu sedikit curahan hatiku dikala sudah menyadari bahwasanya pendidikan sejak dini itu amatlah penting.

Pada acara tersebut kami merasa senang anak-anak di desa tersebut menyambut hangat kami. Dengan canda tawa walaupun awalnya masih canggung karena merasa asing. Disana, aku menemukan seorang anak yang bernama Awan yang aku anggap nama dia itu Keren. Filosofi awan yang terbang bebas diangkasa biru nan luas. Dan ternyata kami dari daerah yang sama yakni Siantar. Dia adalah keponakan pengelola Kampung Outbound yang baru saja tinggal disana karena baru saja dirundung duka.

Halo, saya Awan!

Sedikit pesan buat Awan jika menemukan blog ini ketika dewasa.

“Biarlah Awan hari ini hujan. Namun jangan berlebihan nanti kamu bisa habis. Tapi biarlah Awan hari ini hujan. Kami sebagai uap-uap air akan berkumpul menjadi satu membentuk kembali Awan yang putih. Dan ingat, setelah hujan timbulah pelangi. Tetaplah seperti awan yang meneduhi dan menghalau sinar ultra violet yang menusuk kulit. Kehidupan masih panjang. Langit biru di angkasa masih terlalu luas untuk kau sedihi.”

Yah, mungkin itu saja sedikit cerita yang dapat aku tuliskan. Bagaimana Relawan Perpustakaan UMSU yang dari namanya orang pikir hanya menetap dalam perpustakaan. Bisa main-main jauh keluar dari singgasana ternyaman-nya yakni Perpustakaan.

Kami selaku Relawan Perpustakaan UMSU dengan senang hati menyambut segala bentuk kerja sama. Apalagi kerja sama yang mewujudkan sebuah tujuan mulia buat bangsa dan Negara.

Salam Literasi, Ayo Membaca!

Foto-foto kegiatan: