Apa itu ChatGPT OpenAI? Mengenal Fungsi dan Cara Menggunakannya

Halo kawan-kawan, kembali lagi dengan aku Raihan Sinaga.

Kita semua tahu, kita sedang hidup di zaman yang begitu cepat berubah. Segala perubahan yang terjadi pun membawa begitu banyak perkembangan dan kemajuan.


Belum lama ini, banyak sekali pemberitaan mengenai ChatGPT. ChatGPT adalah Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) yang di prakarsai oleh OpenAI. Begitu banyak pro dan kontra yang terjadi sejak peluncuran AI ini. Sebuah perubahan yang membawa kemajuan pesat dan mungkin menjadi langkah awal untuk produk-produk masa depan yang lainnya.


Dikalangan kreator sendiri, Chat GPT dikenal sebagai alat yang sangat menguntungkan, namun disatu sisi juga bisa tidak menguntungkan. Nah.. untuk pembahasan tersebut, akan aku pisah di tulisan yang lainnya. Disini kita akan membahas tentang apa itu chatGPT, apa fungsinya, dan bagaimana mengakses atau menggunakannya.


OpenAI Perusahaan dibalik ChatGPT

OpenAI adalah perusahaan yang memprakarsai adanya ChatGPT. OpenAI adalah sebuah perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang didirikan pada tahun 2015 oleh beberapa tokoh ternama dalam dunia teknologi seperti Elon Musk, Sam Altman, Greg Brockman, Ilya Sutskever, dan beberapa tokoh yang lainnya.


Tujuan dari perusahaan ini sendiri adalah untuk membangun kecerdasan buatan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan dunia secara umum, serta mendorong pengembangan teknologi AI secara bertanggung jawab.


Apa itu Chat GPT?

ChatGPT adalah AI atau kecerdasan buatan yang berbasis chat Bot. ChatGPT adalah AI yang dilatih menggunakan teknologi Machine Learning untuk memahami dan membalas bahasa manusia secara alami. ChatGPT dapat digunakan untuk berinteraksi layaknya seperti berbicara kepada seseorang (manusia). Sederhananya, kita dapat berkirim pesan kepada ChatGPT seperti kita mengirim pesan kepada teman (obrolan antar manusia). ChatGPT memiliki kemampuan menjawab pertanyaan, memberikan saran, dan lain-lain. Apapun yang kalian bicarakan secara alami kepada AI ini, maka ia akan memberikan responnya.


Fungsi dan Cara Menggunakan ChatGPT

Selain menjadi alat untuk menjalin komunikasi, ChatGPT memiliki fungsi dan kegunaan yang lain, antara lain sebagai berikut:


1. Chatbot

Seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya, chatGPT dapat digunakan sebagai asisten virtual yang memberikan respon secara alami kepada kita. Kita dapat berinteraksi atau mengobrol dengan bot ini. ChatGPT dapat memberikan informasi, saran, menjawab pertanyaan, dan lain-lain.


2. Penerjemah

Selain dapat memberikan jawaban atas segala pertanyaan kita. ChatGPT juga dapat digunakan sebagai translator. ChatGPT dapat mengubah atau menerjemahkan bahasa yang kita mau, dari bahasa satu ke bahasa yang lain.


3. Kreativitas

ChatGPT dapat menjadi asisten kita dalam berkreativitas. Sebagai konten kreator, kita dapat menggunakan ChatGPT untuk menghasilkan konten seperti teks, cerita, dan lain-lain. Kita dapat meminta pendapat, ide serta referensi kepada AI ini.


Mungkin itu saja yang dapat aku jelasin tentang fungsi dari ChatGPT. Sebenarnya kegunaannya masih banyak lagi, seperti dapat digunakan sebagai pelayanan pelanggan (Costumer Service) pada perusahaan atau website, alat personalisasi dan lain-lain. Namun, ketiga hal diatas yang menurut aku sejauh ini sangat berguna dan harus kalian ketahui.


Nah.. untuk cara menggunakannya sangat mudah. Kalian tinggal buka website OpenAI dan akses ChatGPT melalui website tersebut.


Chat GPT apakah berbayar?

Tenang.. aksesnya gratis kok!

Saat ini, OpenAI menyediakan akses gratis melalui situs web mereka. Dimana kalian dapat menggunakannya secara cuma-cuma. Namun, OpenAI juga menyediakan versi yang lebih canggih dan terintegrasai yang dapat diakses melalui layanan cloud mereka, yang mungkin berbayar tergantung pada tingkat penggunaan dan jenis layanan yang dibutuhkan.


Jadi, buat kalian yang penasaran ingin berinteraksi atau menanyakan hal-hal diluar nalar.. bisa meluncur ke webnya sekarang.


ChatGPT OpenAI


Realistis x Optimis

Halo kawan-kawan kembali lagi dengan aku Raihan Sinaga.

Mungkin bukan sekali dua kali kalian mendengar ini dan mungkin kalian sendiri capek denger aku selalu saja bilang hal yang sama. Selalu aku katakan bahwasanya aku adalah orang yang hidup dengan prinsip. Selalu saja aku bilang entah itu di tulisan blogku atau video-video yang aku buat di Youtube.

 

Oh ya, buat kalian yang ngga tau.. atau baru pertama kali baca blog ini. Ya, aku juga buat video ala-ala youtuber gitu loh.. bisalah mampir juga yakan.. hhe, S3 Marketing.

 

Link Yucuubb: Channel Youtube Raihan Sinaga

 

Oke, jadi aku adalah manusia yang memiliki cukup banyak prinsip. Bukan hanya satu atau dua.. tapi cukup banyak. Jadi Prinsip-prinsip ini yang aku jadikan pedoman dan selalu aku terapin dalam berkehidupan. (Meanwhile dalam benak pembaca. “heleh.. sok berprinsip”). Oke lanjut.

 

Nah.. disini aku mau kenalin salah satu prinsip yang aku jalankan. Yakni, Optimis x Realistis, kolaborasi antara sikap optimis.. namun realistis. Yah ini adalah sikap atau pandangan dalam mengambil keputusan. Dua sikap ini aku kolaborasikan menjadi satu. Lah.. realistis tapi kok optimis? Gimana ceritanya? Itukan dua hal yang berbeda. Oke, mari kita coba.. eh, mari kita bahas.

 

Optimis dan realistis adalah dua sikap atau pandangan yang berbeda dalam menghadapi situasi. Optimis adalah pandangan yang cenderung berpikiran kepada hal-hal yang positif. Percaya bahwa segala hal akan berjalan dengan baik-baik saja. Sedangkan realistis adalah sikap atau pandangan yang cenderung lebih mengutamakan fakta dan kenyataan yang ada. Sikap realistis sendiri banyak mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang ada.

 

Sikap realistis dan optimis adalah dua sikap yang saling melengkapi dalam kehidupan. Walaupun terlihat bertolak belakang, keduanya memiliki peranan penting dalam membantu kita mencapai tujuan dan meraih kesuksesan, yakni kebahagiaan.

 

Sikap realistis mengajarkan kita untuk selalu menyadari, melihat kenyataan apa adanya dan menghadapi situasi dengan jujur dan obyektif. Namun, ini tidak berarti kita harus pesimis atau berpikiran negatif akan suatu hal. Tapi, kita harus melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang dan mempertimbangkan semua faktor yang relevan. Dengan penerapan sikap ini sendiri, kita dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kekecewaan atau kegagalan yang tidak perlu.

 

Meskipun kita tahu pentingnya sikap realistis ini, kita sadari terlalu banyak fokus pada kenyataan juga dapat membuat kita mudah terjebak di dalam pola pikir negatif. Nah, inilah mengapa sikap optimis itu juga sangat penting. Sikap optimis membantu kita untuk selalu melihat sisi terang dari setiap situasi serta mempertahankan semangat positif ketika hal-hal tidak berjalan sesuai ekspektasi atau rencana.

 

Sikap optimis memungkinkan kita untuk memandang masa depan dengan harapan dan keyakinan, serta memberikan kita energi dan motivasi yang diperlukan guna mencapai tujuan kita. Dengan berfokus pada peluang dan potensi yang ada, kita dapat menemukan solusi kreatif untuk mengatasi hambatan dan meraih kesuksesan itu.

 

Namun, harus disadari kembali.. memang, terlalu banyak sikap optimis yang kita berikan dapat mengaburkan kenyataan dan membuat kita kurang siap untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang ada. Seperti kegagalan atau rintangan yang tidak terduga. Oleh karena itu penting juga menemukan keseimbangan antara sikap realistis dan optimis ini.

 

Kalian bisa mempraktekkan sikap realistis dan optimis ini dengan banyak cara. Contohnya seperti mengambil waktu untuk memikir situasi dengan obyektif, mengidentifikasi segala resiko dan kesempatan yang ada, merencanakan suatu tindakan yang bijaksana, serta mempertahankan semangat positif dan harapan kedepannya.

 

Nah.. jadi itulah salah satu prinsip yang aku gunakan dalam berkehidupan. Dengan prinsip bersikap realistis dan optimis ini, kita dapat lebih bijaksana dan dewasa untuk mengambil keputusan atau mengambil langkah kedepannya. Agar kedepannya kita tidak salah langkah dan mengacaukan segala hal.

 

Baiklah, itu saja buat blog kali ini.. mungkin dilain waktu aku akan berbagi prinsip-prinsip hidup yang lainnya, yag aku jalankan. Yang mungkin dapat memotivasi kalian atau menarik kalian untuk berkehidupan dengan prinsip yang sama denganku. Cyeeileehh.. si paling prinsip.

 

Oke, perlu diingat sekali lagi.. kalau kalian ingin menggunakan prinsip ini, belajarlah untuk menggabungkan keduanya dan menemukan keseimbangan yang tepat, sehingga kita dapat menghadapi tantangan hidup dengan percaya diri, kreatif, dan semangat positif.

 

Ayee..


prinsip realistis dan optimis raihan sinaga


Apakah Menjadi Mahasiswa Organisasi itu Penting?

Halo kawan-kawan, kembali lagi dengan aku Raihan Sinaga.

Lama tidak menulis di blog ini semenjak aku sudah tidak berstatus menjadi mahasiswa aktif lagi. Lah apa hubungannya? Ngga papa pengen flexing aja hha.. kapan lagi nyombongin diri sebagai salah satu makhluk bumi yang udah sarjana.


Rasanya banyak perbedaan yang mulai aku rasakan semenjak udah nggak bergelut dengan dunia perkuliahan yang selama ini menjadi bagian dari cerita hidupku. Dari yang berurusan sama dosen, makalah, jurnal, dan dunia aktivis-aktivis-an.


Yah, kali ini aku mau bercerita tentang kehidupan ku saat menjadi mahasiswa. Tepatnya kehidupan ku sebagai salah satu mahasiswa yang bisa dibilang cukup aktif mengikuti banyak kegiatan di organisasi. Tapi, kalau dipikir-pikir ngga akan ada habisnya sih buat diceritain. Maybe, kalo kita ketemuan baru kita ceritakan hha.. yah, gimana yah. Bakal begitu panjang cuy! Kuliah aja waktunya 4 tahun dan aku udah mulai bergelut di organisasi dari awal aku berkuliah. Bayangkan cerita 4 tahun itu di blog ini, bakal sepanjang apa coba? Aku juga yakin blog masih sependek ini aja banyak yang skip bacanya.. apalagi ber-bab-bab cerita. Yang ada.. entar cerita di blog ini cuma nemanin tidur kalian, bukan sebagai teman tidur kalian. Ngerti?


Sedikit cerita aja, tentu banyak hal yang sudah aku lalui sebagai mahasiswa organisasi. Begitu banyak pelajaran serta pengalaman yang aku dapatkan. Dari mengadakan kegiatan, bertemu orang-orang cerdas, dan banyak hal lainnya.


Lalu pertanyaannya, apakah berorganisasi itu penting?


Ya benar, organisasi bukanlah hal baru bahkan sudah ada sejak dulu.

Organisasi dapat didefinisikan sebagai kelompok atau badan yang dibentuk untuk mencapai suatu tujuan. Organisasi sendiri biasanya dipenuhi oleh individu-individu cerdas yang memiliki tujuan dan maksud tertentu. Begitu pula dengan tujuan berdirinya sebuah organisasi. Tujuannya tentu dapat bervariasi, mulai dari mencapai tujuan bisnis, menyediakan layanan masyarakat, hingga memperjuangkan hak asasi manusia.


Dapat kita lihat mungkin di sekitar kita, cukup banyak organisasi-organisasi yang berdiri dan membayangi kehidupan kita. Mulai dari organisasi kecil-kecilan hingga organisasi besar dengan tujuannya masing-masing.


Begitu pula dalam kehidupan kampus, sebagai mahasiswa pun tidak bisa dipungkiri cukup banyak organisasi yang dapat kita temukan di dalam kampus. Kalau kalian pernah dengar, kampus itu istilahnya adalah sebuah miniatur negara. Jadi, apapun yang ada di kehidupan sekitar (negara) kita, kemungkinan itu juga bakal ada di dalam kampus.


Oke, kembali ke laptop!

Ngga usah banyak cengkunek (cerita) bla bla bla..

Jadi, organisasi itu penting nggak?

Berorganisasi penting nggak?

 

Menjadi mahasiswa organisasi dapat sangat penting karena memberikan kesempatan kita untuk mengembangkan diri. Menambah wawasan dan mungkin mengembangkan begitu banyak keterampilan kita.


Disini aku sudah rangkum beberapa alasan yang mungkin bisa menjadi pertimbangan kalian yang mungkin lagi sedang bingung.. mau ikut organisasi atau nggak.. bingung karena belum tahu bakal prospek nggak ikut organiasi. Apa pentingnya! 


Berikut beberapa alasan mengapa menjadi Mahasiswa organisasi itu penting:


1. Mengembangkan Jiwa Kepemimpinan dan Rasa Percaya Diri

Bergabung dengan organisasi mahasiswa dapat membantu kalian memperoleh pengalaman kepemimpinan dan rasa percaya diri. Yang mana dapat menumbuhkan jiwa dan rasa kalian tersebut secara tidak langsung. Kenapa nggak? Sebagai anggota organisasi kalian terjun langsung untuk menyusun kegiatan/acara. Menyusunnya hingga rapi dan terstruktur hingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Kalian juga pasti bekerja sama dengan banyak anggota lainnya yang memiliki perbedaan pemikiran dan sifat.


2. Membangun Jaringan Sosial

Dengan bergabung ke dalam organisasi, dapat membantu kalian bertemu dengan orang-orang yang mungkin memiliki minat yang sama dan ini membantu kalian untuk memperluas jaringan sosial kepada orang-orang tersebut. Yang mana dapat bermanfaat dalam karir masa depan kalian.


3. Memperluas Pengetahuan dan Pengalaman

Seperti yang aku katakan berulang kali, dengan menjadi mahasiswa organisasi kalian akan mendapatkan banyak pengalaman. Begitu pula penambahan wawasan. Dari pengalaman-pengalaman yang kalian dapatkan itu menambah luas pemikiran dan wawasan kalian.


4. Menambah Value pada CV

Dari pengalaman yang kalian dapatkan di organisasi, dapat kalian tuangkan atau tuliskan di Curriculum Vitae (CV) kalian. Yang mana dapat menambah nilai dari CV kalian.


5. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Bergabung dengan organisasi dapat mengembangkan keterampilan sosial kalian seperti komunikasi, rasa empati, maupun negoisasi. Keterampilan sosial ini pastilah sangat bermanfaat dalam kehidupan kalian. Kalian menjadi orang yang lebih mengerti bagaimana cara bersikap, karena sudah bertemu banyak orang yang memiliki perbedaan sifat.

 

Nah, jadi itulah beberapa alasan yang bisa aku rangkum mengapa berorganisasi itu menjadi begitu penting. Namun, perlu diingat bahwa menjadi mahasiswa atau anggota organisasi dapat memakan banyak waktu dan energi. Maka dari itu, penting juga bagi kalian untuk memilih organisasi yang sesuai dengan minat serta jadwal yang kalian punya. Perlu diingat juga untuk mengelola waktu dengan bijak agar tetap seimbang antara akademik dengan kegiatan organisasi.

 

Kenapa ngga pilih salah satu?

Fokusin di satunya aja?!

Ingat tujuan kalian berkuliah itu apa!

Namun, kalau bisa seimbang kenapa tidak!?

 

Jadilah diri sendiri.


apakah menjadi mahasiswa organisasi itu penting?