PILKADA? Uang Bukanlah Segalanya (Money Politics)

Hallo kawan-kawan..
Selamat pagi buat kamu yang baru siap mandi..
Selamat siang buat kamu yang belum juga move on..
Selamat sore buat kamu para penikmat senja..
dan Selamat malam buat kamu yang terbawa kenangan indah bareng si dia... asekkk..
Uluh-uluh... abang penulis blog bang, bukan penulis puisi.. janganlah pala pakai acara puitis-puitisan (maki kalian dalam hati).

Haha.. Oke sipp.. 
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Kembali lagi dengan saya disini dan kalian disana, semoga kalian semua sedang terluka perasaannya.. Loh kenapa? Iya, karena supaya ada alasanku untuk menemani hari-hari kalian dengan coretan-coretan ini. uhuyy..

Lagi dan lagi.. dalam kesempatan dan perjumpaan kita kali ini. Saya akan membahas sesuatu yang berat.. iya berat, seberat.. berat badan kamu yang galau ditinggal pacar haha..
Oke, Lanjut.. Jadi, Kali ini kita akan membahas yang namanya Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah). Nahh.. Siapa yang tidak tahu apa itu Pilkada? Gak mungkin kan -,-

Pemilihan Kepala Daerah atau yang sering kita sebut Pilkada ialah program yang disepakati bersama dalam rangka pemilihan pemimpin yang akan membawa kemajuan dalam peningkatan daerah.. Asekk
Hal ini dilakukan secara langsung oleh pihak daerah terkait. Dalam Pemilihan Kepala Daerah, Wakil kepala  daerah juga ditentukan. Atau bisa kita sebut Sepaket. Ada kepala daerah, ya harus ada wakilnya dong.. ya gak ya?
Kita kan negara dengan bentuk pemerintahan yang menganut sistem demokrasi, jadi apapun yang terjadi harus dari rakyat untuk rakyat. Rakyat memiliki hak atau kewajiban dalam pengambilan keputusan. termasuk menetapkan calon pemimpinnya ni yee...

Pemerintah sendiri, akhir-akhir ini sudah menggalakkan yang namanya Pilkada Serentak. Yang mana selain untuk mempersingkat waktu. Hal ini juga untuk menanggulangi terjadinya konflik dan perseteruan dalam masyarakat. Pemerintah tidak ingin ambil resiko pada euforia massal ini.

Dalam Pilkada ini mencakup pemilihan:
  • Gubernur dan Wakil gubernur,
  • Bupati dan Wakil Bupati,
  • Wali kota dan Wakil wali kota.
Nahh.. kawan-kawan sudah paham kan apa itu Pilkada?
Ayo kita lanjut ke tingkat selanjutnya..

Kepemimpinan
Sebagai calon Kepala Daerah yang nantinya terpilih. Sudah semestinya harus memiliki jiwa kepemimpinan. Yang mana sebagai calon Kepala Daerah nantinya iya memiliki tugas untuk meningkatkan kualitas daerahnya. Selain sikap harus bertanggung jawab dan bijaksana, Calon Kepala daerah juga harus mampu mempengaruhi orang-orang di daerahnya demi tercapai tujuan periode sang calon Kepala Daerah. Dengan jiwa kepemimpinan yang dibawanya, Sang Calon Kepala Daerah harus bisa meyakinkan.. membuat masyarakat percaya dan berjuang bersama-sama dalam peningkatan daerahnya.

Manajemen yang baik
Apa yang kalian harapkan dari seorang Kepala Daerah nantinya? tentu kita sebagai masyarakat pasti banyak maunya. Nah.. disini seorang pemimpin harus mampu memanajemen segala hal tersebut. Baik itu dalam hal waktu, program kerja, peningkatan kualitas daerah, dan lain-lain. Disini seorang pemimpin memang harus memiliki manajemen yang baik.

Komunikatif dan Reflektif
Komunikatif dan Reflektif, Seorang calon Kepala Daerah nantinya harus memiliki sikap yang seperti ini. Komunikatif yakni, mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif. Seperti yang kita tahu komunikasi sendiri adalah hal yang sangat fundamental dan hal yang paling penting harus dimiliki seorang pemimpin. Yang mana sebagai masyarakat nantinya kita tidak mau seorang pemimpin yang tutup telinga disaat masyarakatnya menderita. Sebagai calon pemimpin.. mereka harus mengayomi, mendengar, dan mendukung warganya demi kesejahteraan bersama. Pesan dari rakyat bisa tersampaikan dengan baik dan di respon dengan segera. Reflektif sendiri mencakup hal yang akan dilakukan nantinya. Seorang pemimpin harus inisiatif dalam mengambil tindakan. Harus cepat tanggap dalam memperbaiki situasi. Namun, tidak menyalahi kesepakatan dan tidak merugikan pihak manapun.

Mempunyai Tujuan yang Jelas
Tujuan dalam sebuah periode kepemimpinan itu adalah hal yang mutlak dan setiap Calon Kepala Daerah nanti harus memilikinya. Yang mana dalam pelaksanaannya juga, seorang Calon Kepala Daerah harus konsisten proses pencapaiannya.

Jujur dan Bertanggung Jawab
Nahh.. Sikap Jujur menurut saya adalah komponen terpenting yang harus dimiliki seorang pemimpin atau calon Kepala Daerah nantinya. Semua hal yang bakal dilakukan oleh Calon Kepala Daerah nantinya harus sesuai dengan apa yang ia janjikan/katakan. Menjadi Pemimpin yang bersih dari yang namanya kebohongan, bertanggung jawab atas segala hal yang iya perbuat dan tidak lepas tangan begitu saja. Tidak ada unsur membodohi masyarakat dan lainnya.

Menurut saya, beberapa poin yang sudah saya tuliskan itu memang cocok untuk menjadi kriteria seorang Kepala Daerah nantinya. Walaupun sebenarnya masih banyak hal yang harus diperhatikan lagi dalam pemilihannya. Poin-poin tersebut kurang lebih saya dapat dari apa yang sudah saya rangkum dari pendapat pak Wahjosumidjo tentang kepemimpinan.

Wahjosumidjo (1987:11) pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang ada pada seorang leader yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti kepribadian (personality), kemampuan (ability), Kesanggupan (Capability). Kepemimpinan merupakan rangkaian aktivitas pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan, gaya dan perilaku pemimpin tersebut, serta interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi.

Yang dapat saya tangkap sih.. menurut pak Wahjosumidjo, kepemimpinan mencakup hal kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan. Hal itu juga tidak dapat dipisahkan dari gaya dan perilaku pemimpin itu sendiri, serta interaksi yang terjalin sesuai dengan situasi. Sungguh berat ya jadi pemimpin.. -,-

Nah.. itukan kriteria-kriteria yang penulis rasa cukup untuk menjadi pemimpin yang baik. Ayo kita kembali lagi pada pembahasan utama kita, yakni Pemilihan Kepala Daerahnya (Pilkada).

tanpa uang jangan goyang
Uang uang uang uang..


Pilkada menjadi momen yang ditunggu-tunggu bagi khalayak ramai. Euforia yang ditimbulkan sungguh membuat banyak perubahan pada kehidupan. Tidak bisa kita pungkiri lagi, bahwasanya Pilkada ini adalah suatu hal yang sangat penting untuk dibahas. Mau itu dari kalangan atas, bawah, orang tua maupun yang muda. Semua bercampur baur menjadi satu dan terkadang beradu argumen demi memperjuangkan Calon Kepala Daerah yang nanti akan dipilihnya. Hal inilah juga yang menjadi dasar bagi pemerintah untuk mengadakan yang namanya Pilkada Serentak.

Namun, tahukah anda? bahwasanya masih banyak kecurangan yang terjadi pada Pilkada itu sendiri. Tak sedikit para Calon Kepala Daerah yang bermain curang dan menghalalkan segala cara demi terpilihnya mereka menjadi pemimpin. Yang lebih parahnya, mereka tidak segan-segan mengeluarkan uang yang jumlahnya bisa dibilang tidak sedikit. Bukannya itu bagus? Masyarakat jadi terfasilitasi dan terbantu.. ohh, tidak dong! itu tidak baik namanya. Tidak menggambarkan kriteria pemimpin yang baik seperti halnya yang saya cantumkan di atas. Uang bukanlah segalanya, suara masyarakat tidak bisa dibeli begitu saja. Kita harus memilih seorang pemimpin yang memang tulus jiwanya. Kita tidak mau nantinya Calon Kepala Daerah yang kita pilih hanya loyal di awal. Setelah terpilih nanti lupa akan janji-janji dan sumpahnya. pada gak mau kan.. -,-

Dalam ranah per-politikan, hal ini disebut dengan politik uang. Namun, tahukah anda? hal ini bukan hanya mencakup hal uang melulu. Tapi, seperti bantuan sembako seperti beras, minyak, gula, dan berbagai macam bantuan pokok yang lainnya juga bisa dibilang sebagai pendukung politik uang.

Politik uang sudah menjadi masalah yang sangat besar dalam Pilkada. Selain dapat menyebabkan ketidak adilan dan ketidak jujuran. Politik uang dalam Pilkada sendiri secara tidak langsung telah merusak tujuan Pilkada itu. Pilkada yang digadang-gadang sebagai ajang memilih kepala daerah dari rakyat untuk rakyat demi terwujudnya daerah yang maju. Tapi sudah berubah menjadi ajang perebutan jabatan yang kita tidak tahu jika terpilih bakal amanah atau tidak.

Pemerintah sendiri sudah mengupayakan begitu banyak usaha demi terwujudnya Pilkada yang bersih dan jujur. Salah satunya iyalah edukasi/pendidikan tentang politik dan juga diadakannya Pilkada Serentak seperti yang sebelumnya saya sebutkan di atas. Kita harus paham bahwa begitu pentingnya momen Pilkada tersebut. Kita sebagai masyarakat harus paham, apa dampak dari politik uang itu sendiri. Dampak negatif apa yang dapat ditimbulkan jika kita ikuti arusnya. Kita harus bijak dalam pembelajaran ini, bagamaina cara supaya menolak adanya politik uang dan melaporkan jika ada dari calon yang bermain Politik Uang. Hal ini juga didukung oleh tersebarnya beberapa badan pengawas yang mengawasi jalannya pemilihan. Penulis sendiri merasakan bahwa jika mindset tentang politik uang itu tidak kita ubah dari diri sendiri, maka terwujudnya Pilkada yang bersih tidak akan pernah terealisasi.

Tidak bisa kita pungkiri kembali, bahwasanya politik uang ini seperti sudah menjadi tradisi pada momen-momen pemilihan. Hal itu menjadi biasa akibat kebiasan buruk yang terus turun-menurun dilakukan. Ini membuat seakan-akan kursi jabatan dapat dibeli dengan mudahnya, kepercayaan rakyat bisa dimanipulasi, dan suara mereka bisa dibeli.

Menurut penulis sendiri, politik uang ini sudah menjadi rahasia umum bagi kita semua. Sebenarnya kita peduli akan dampak yang dapat ditimbulkan. Namun, lagi dan lagi terkadang faktor ekonomilah yang membuat kita harus begini. Orang kalau ditanya mengenai politik uang. Pasti mereka akan bilang yang penting ada uangnya.. gimana kalau seorang pemimpin tidak ada uangnya?
mindset kebanyakan orang akan begitu. Siapa yang mensejahterakan mereka pasti akan mendapat suaranya. Tapi, satu hal yang tidak mereka pikirkan. Bahwasanya apa dampak-dampak yang dapat ditimbulkan dari hal tersebut. Politik uang sendiri tidak menjamin bahwasanya calon tersebut akan menjadi calon yang amanah dan bertanggung jawab. Apalagi dengan politik uang yang sudah jelas-jelas dilarang oleh pemerintah. yaa kalian mungkin sudah bisa berpikir lah ya..

Kesimpulannya adalah.. demi Perwujudan Pilkada Serentak tanpa politik uang. Yang pertama harus dibenahi terlebih dahulu ialah dari diri kita sendiri. Mindset yang salah pasti nanti akan menimbulkan masalah. Dan kepada calon-calonnya juga harus yakin dan jujur.. bahwasanya mereka bisa bersaing dengan sehat tanpa ada sentuhan dari yang namanya politik uang. Tunjukkanlah bahwasanya kalian itu adalah calon-calon yang benar-benar pantas untuk dipilih. Karena Pemimpin itu dipilih bukan karena dibeli.. bukan karena relasi dan juga simpati. ciyeee sok iya kali aku wkwkwk

Mungkin ini saja yang dapat saya coretkan mengenai Pilkada pada hari ini. Demi terwujudnya Pilkada serentak yang sehat. Mari kita dukung mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu. Jika bukan kita siapa lagi? gitukan kata-katanya :v

Penulis mengucapkan beribu kata maaf jikalau ada salah-salah kata dan salah penyampaian dalam coretan kali ini. Mudah-mudahan kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan penulis ingatkan kembali, jangan mudah tergiur pada sesuatu yang dijanjikan.. apalagi yang menyalahgunakan politik uang. Ingat, kita tidak semurah itu. Mari kita sukseskan Pilkada yang bersih melalu diri sendiri terlebih dahulu. Jika kita mendukung hal tersebut pasti para calon pemimpin nanti tidak bakal berani bermain api seperti itu. Dan kembali lagi saya ingatkan, Kita butuh pemimpin yang jujur.. jika waktu pencalonan saja sudah tidak percaya diri dengan suara yang akan didapatnya. Hingga menyalah gunakan politik uang. Bagaimana periode yang akan dibawanya? ya gak ya gak? iyalah!!!

Oke, sekian coretan pada hari ini.. sekali lagi penulis ucapkan Terima Kasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

6 comments: